PERBEDAAN BUS PCI dan BUS AGP

0 comments


PERBEDAAN BUS PCI dan BUS AGP

Abstract

Bus is a communication path that connects two or more computing devices. An important characteristic bus is a transmission medium can be used together. A number of devices connected to the bus and a signal transmitted by one device can be received by any of the devices connected to the bus. When two devices transmitting at the same time, then the signals will overlap and become damaged. Then, just a device that will be managed to the transmission at any given time. Physically Bus is a parallel electrical conductors to connecting modules. The conductor is usually the main channel on the motherboard PCB layout in order to get a certain flexibility of use. For I / O module usually make bus slots ​​easily installed and removed, such as PCI and ISA slots. As for the chips to be connected via pin. Processor, main memory, can be interconnected with a bus along the main function it is to provide communication channels for data transfer. Bus protocols are the rules that govern the behavior of the various devices connected to the bus is when to put information into the bus, and said control signal.


Keyword: Bus, Motherboard, PCI.


1.      PENDAHULUAN
Komputer tersusun atas beberapa komponen penting seperti CPU, memori, perangkat I/O. Sistem bus adalah penghubung bagi keseluruhan komponen komputer dalam menjalankan tugasnya. Bus sistem menghubungkan CPU dengan RAM dan mungkin sebuah buffer memory/memori penyangga (cache L2). Bus sistem merupakan bus pusat. Bus-bus yang lain merupakan pencabangan dari bus ini.
Prosesor, memori utama, dan perangkat I/O dapat dinterkoneksikan dengan menggunakan bus bersama yang fungsi utamanya adalah menyediakan jalur komonikasi untuk transfer data. Bus tersebut menyediakan jalur yang diperlukan untuk mendukung interrupt dan arbitrasi. Protokol bus adalah set aturan yang mengatur kelakuan berbagai perangkat yang terhubung ke bus yaitu kapan harus meletakkan informasi je dalam bus, menyatakan sinyal kontrol, dan lain sebagainya.
Sebuah komputer memiliki beberapa bus, agar dapat berjalan. Banyaknya bus yang terdapat dalam sistem, tergantung dari arsitektur sistem komputer yang digunakan. Sebagai contoh, sebuah komputer PC dengan prosesor umumnya Intel Pentium 4 memiliki bus prosesor (Front-Side Bus), bus AGP, bus PCI, bus USB, bus ISA (yang digunakan oleh keyboard dan mouse), dan bus-bus lainnya.
Bus disusun secara hierarkis, karena setiap bus yang memiliki kecepatan rendah akan dihubungkan dengan bus yang memiliki kecepatan tinggi. Setiap perangkat di dalam sistem juga dihubungkan ke salah satu bus yang ada. Sebagai contoh, kartu grafis AGP akan dihubungkan ke bus AGP.
Pada sistem komputer yang lebih maju, arsitekturnya lebih kompleks. Untuk meningkatkan kinerja, digunakan beberapa buah bus. Tiap bus merupakan jalur data antara beberapa device yang berbeda. Dengan cara ini RAM, Prosesor, GPU (VGA AGP) dihubungkan oleh bus utama berkecepatan tinggi yang lebih dikenal dengan nama FSB (Front Side Bus). Sementara perangkat lain yang lebih lambat dihubungkan oleh bus yang berkecepatan lebih rendah yang terhubung dengan bus lain yang lebih cepat sampai ke bus utama. Untuk komunikasi antar bus ini digunakan sebuah bridge.
Tanggung-jawab sinkronisasi bus yang secara tak langsung juga mempengaruhi sinkronisasi memori dilakukan oleh sebuah bus controller atau dikenal sebagai bus master. Bus master akan mengendalikan aliran data hingga pada satu waktu, bus hanya berisi data dari satu buah device. Pada prakteknya bridge dan bus master ini disatukan dalam sebuah chipset.
Suatu jalur transfer data yang menghubungkan setiap device pada komputer. Hanya ada satu buah device yang boleh mengirimkan data melewati sebuah bus, akan tetapi boleh lebih dari satu device yang membaca data bus tersebut. Terdiri dari dua buah model: Synchronous bus di mana digunakan dengan bantuan clock tetapi berkecepatan tinggi, tapi hanya untuk device berkecepatan tinggi juga; Asynchronous bus digunakan dengan sistem handshake tetapi berkecepatan rendah, dapat digunakan untuk berbagai macam device.
Kejadian ini pada komputer modern biasanya ditandai dengan munculnya interupsi dari software atau hardware, sehingga Sistem Operasi ini disebut Interrupt-driven. Interrupt dari hardware biasanya dikirimkan melalui suatu signal tertentu, sedangkan software mengirim interupsi dengan cara menjalankan system call atau juga dikenal dengan istilah monitor call. System/Monitor call ini akan menyebabkan trap, yaitu interupsi khusus yang dihasilkan oleh software karena adanya masalah atau permintaan terhadap layanan sistem operasi. Trap ini juga sering disebut sebagai exception. Setiap interupsi terjadi, sekumpulan kode yang dikenal sebagai ISR (Interrupt Service Routine) akan menentukan tindakan yang akan diambil. Untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu polling yang membuat komputer memeriksa satu demi satu perangkat yang ada untuk menyelidiki sumber interupsi dan dengan cara menggunakan alamat-alamat ISR yang disimpan dalam array yang dikenal sebagai interrupt vector di mana sistem akan memeriksa Interrupt Vector setiap kali interupsi terjadi. Arsitektur interupsi harus mampu untuk menyimpan alamat instruksi yang di-interupsi Pada komputer lama, alamat ini disimpan di tempat tertentu yang tetap, sedangkan pada komputer baru, alamat itu disimpan di stack bersama-sama dengan informasi state saat itu.


2.      METODOLOGI
System bus atau bus sistem, dalam arsitektur komputer merujuk pada bus yang digunakan oleh sistem komputer untuk menghubungkan semua komponennya dalam menjalankan tugasnya. Sebuah bus adalah sebutan untuk jalur di mana data dapat mengalir dalam komputer. Jalur-jalur ini digunakan untuk komunikasi dan dapat dibuat antara dua elemen atau lebih. Data atau program yang tersimpan dalam memori dapat diakses dan dieksekusi oleh CPU melalui perantara sistem bus.
Sebuah komputer memiliki beberapa bus, agar dapat berjalan. Banyaknya bus yang terdapat dalam sistem, tergantung dari arsitektur sistem komputer yang digunakan. Sebagai contoh, sebuah komputer PC dengan prosesor umumnya Intel Pentium 4 memiliki bus AGP, bus PCI, bus USB, bus ISA (yang digunakan oleh keyboard dan mouse), dan bus-bus lainnya.

1.      Bus PCI (Pheripera Component Interconnect)
Bus PCI tidak tergantung prosesor dan berfungsi sebagai bus peripheral. Bus ini memiliki kinerja tinggi untuk sistem I/O berkecepatan tinggi. Bus ini berjalan pada kecepatan 33 MHz dengan lebar lajur 32-bit. Bus ini ditemukan pada hampir semua komputer PC yang beredar, dari mulai prosesor Intel 486 karena memang banyak kartu yang menggunakan bus ini, bahkan hingga saat ini. Bus ini dikontrol oleh chipset pengatur memori (northbridge, Intel MCH) atau Southbridge (Intel ICH, atau NVIDIA nForce MCP).
PCI berbasis pada local bus yang cepat. Pada perkembangannya, PCI diadopsi menjadi standar industri di bawah administrasi dari PCI Special Interest Group (PCI-SIG) yang kemudian definisi dari PCI diperluas menjadi konektor standa interface bus (slot) ekspansi.
PCI mempunyai interface sebesar 64 bit dan mengimpelentasikan lebar jalur 32 bit untuk bus data dan alamat (AD[31:0]) (bandingkan dengan ISA ,16 bit). PCI ialah bus dengan arsitektur sinkronous, yakni bus dimana semua transfer data dijalankan secara relatif bersamaan terhadap pulsa detak sistem. PCI yang sekarang, spesifikasinya diperluas untuk mendukung operasi pada 133 MHz, namun yang banyak digunakan komputer sekarang tetap 33 MHz.
PCI mendukung mekanisme auto-configuration dimana setiap piranti PCI terdapat sekelompok register konfigurasi yang memungkinkan identifikasi/pengenalan akan jenis piranti seperti SCSI , Video, Ethernet dan lainnya. PCI mendukung pemakaian tegangan 5 V dan 3.3 Volt. Namun pin tegangan 3.3 Volt baru dihubungkan ke slot PCI pada komputer keluaran terakhir. PCI local bus adalah independen, dapat digunakan pada berbagai mikroprosesor, bukan hanya pada prosesor INTEL.
PCI dapat dikonfigurasikan sebagai bus 32-bit atau 64-bit. Ada 50 saluran signal yang diharuskan bagi PCI yang dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok fungsional sebagai berikut:
·         System pins: meliputi pin waktu dan reset.
·         Address and data pins: meliputi 32 saluran yang time-multiplexed bagi alamat dan data.
·         Interface control pins: mengontrol timing transaksi dan mengkoordinasikan antara inisiator dan target.
·         Arbitration pins: tidak seperti saluran signal PCI lainnya, pin-pin ini bukan saluran yang dipakai bersama-sama, melainkan masing-masing master PCI memiliki pasangan saluran arbitrasinya sendiri yang menghubungkannya secara langsung dengan arbitrer bus PCI.
·         Error reporting pins: digunakan untuk melaporkan error parity dan error-error lainnya.
Selain itu, spesifikasi PCI mendefinisikan 50 saluran signal optional yang dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok fungsional sebagai berikut:
·         Interrupt pins: saluran ini disediakan bagi perangkat-perangkat PCI yang harus menghasilkan request untuk layanan.
·         Cache support pins: diperlukan untuk mendukung memori pada PCI yang dapat di-cache-kan di dalam prosesor atau perangkat lainnya.
·         64-bit bus extension pins: meliputi 32 saluran yang merupakan time-multiplexed bagi alamat dan data dan dikombinasikan dengan saluran alamat/data untuk membentuk bus alamat/data 64 bit.
·         Boundary scan pins: mendukung pengujian prosedur-prosedur yang ditentukan dalam standar 149.1 IEEE.
Suatu aktifitas bus terjadi ketika ada pertukaran antara inisiator, atau master dengan target. Ketika sebuah bus master mengendalikan bus, ia menentukan tipe transaksi yang akan terjadi kemudian. Selama tahap alamat dari transaksi, jalur C/BE digunakan untuk memberitahukan tipe transaksi. Perintahnya adalah:
·         Interrupt acknowledge : Merupakan perintah baca yang ditujukan untuk alat yang berfungsi sebagai interrupt controler pada PCI bus. Jalur alamat tidak digunakan di dalam fase alamat dan bytenya memungkinkan jalur untuk mengidentifikasikan ukuran dari interrupt identifier yang dikembalikan.
·         Special cycle : Merupakan inisiator untuk memancarkan pesan untuk satu atau lebih target.
·         I/O read
·         I/O write
·         Memori read line
·         Memori read and write : Digunakan untuk menetapkan perpindahan data yang masuk, menempati satu atau lebih clock cycles. Penginterpretasian perintah ini bergantung pada didukung atau tidaknya PCI protocol untuk perpindahan antara memori dan cache.
·         Memori write dan invalidate : Digunakan untuk mentransfer data dalam satu siklus waktu atau lebih ke memori, juga untuk menjamin bahwa sedikitnya satu saluran cache akan ditulis.
·         Configuration read and write :  Memungkinkan sebuah master untuk membaca dan memperbaharui parameter konfigurasi dari suatu peralatan yang tersambung dengan PCI.
·         Dual address cycle : Digunakan oleh inisiator untuk memberitahukan bahwa digunakan pengalamatan 64-bit.
Setiap transfer data pada bus PCI merupakan transaksi tunggal yang terdiri dari sebuah fase alamat dan satu atau lebih fase data. Gambar di bawah ini menjelaskan timing transaksi pembacaan PCI.
Gambar 1.0 Operasi pembacaan pada Bus PCI
PCI menyediakan akses langsung ke dalam memori sistem untuk perangkat terpasang, menggunakan bridge untuk berhubungan dengan front side bus (FSB) dan CPU sehingga menghilangkan gangguan dengan CPU. PCI mendukung bermacam-macam konfigurasi berbasis mikroprosesor, baik sistem dengan mikroprosesor tunggal maupun banyak.
Perbandingan antara kecepatan laju transfer data yang tinggi dengan harga periferal PCI yang ekonomis merupakan daya tarik tersendiri. Desain PCI memungkinkan bus mastering lebih dari satu peralatan di dalam bus secara bersamaan, dengan arbitration circuitry bekerja untuk menjamin tidak adanya peralatan di dalam bus yang terkunci dari peralatan lainnya, dan pada saat yang bersamaan juga mengizinkan setiap peralatan untuk menggunakan throughput secara penuh jika tidak ada peralatan lain yang memerlukan transfer.
Kecepatan bus PCI bisa diatur pada mode synchronous atau asynchronous tergantung pada chipset yang terpasang pada motherboard. Jika pada mode synchronous bus PCI bekerja pada setengah kecepatan bus memori, maka pada mode asynchronous kecepatan bus PCI dapat diatur secara independen dari memori bus. Hal ini sangat berguna pada saat melakukan overclocking, untuk itu biasanya dilakukan pengaturan setting jumper atau setting BIOS pada motherboard.
Bus PCI bersifat open source, blueprint mengenai spesifikasi teknis PCI telah disebarkan ke vendor-vendor komputer sebelum teknologinya secara penuh diterapkan pada PC, sehingga mendorong mereka berlomba-lomba untuk membuat suatu perangkat yang memanfaatkan bus PCI tersebut. Oleh karena itu dalam waktu singkat bus PCI menjadi sangat popular.

2.      Bus AGP (Accelerated Graphics Port)
Bus AGP (Accelerated Graphics Port) adalah sebuah bus yang dikhususkan sebagai bus pendukung kartu grafis berkinerja tinggi, menggantikan bus ISA, bus VESA atau bus PCI yang sebelumnya digunakan. Spesifikasi AGP pertama kali (1.0) dibuat oleh Intel dalam seri chipset Intel 440 pada Juli tahun 1996. Sebenarnya AGP dibuat berdasarkan bus PCI, tapi memiliki beberapa kemampuan yang lebih baik. Selain itu, secara fisik, logis dan secara elektronik, AGP bersifat independen dari PCI. Tidak seperti bus PCI yang dalam sebuah sistem bisa terdapat beberapa slot, dalam sebuah sistem, hanya boleh terdapat satu buah slot AGP saja.
Spesifikasi AGP 1.0 bekerja dengan kecepatan 66 MHz (AGP 1x) atau 133 MHz (AGP 2x), 32-bit, dan menggunakan pensinyalan 3.3 Volt. AGP versi 2.0 dirilis pada Mei 1998 menambahkan kecepatan hingga 266 MHz (AGP 4x), serta tegangan yang lebih rendah, 1.5 Volt. Versi terakhir dari AGP adalah AGP 3.0 yang umumnya disebut sebagai AGP 8x yang dirilis pada November 2000. Spesifikasi ini mendefinisikan kecepatan hingga 533 MHz sehingga mengizinkan throughput teoritis hingga 2133 Megabyte/detik (dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan AGP 4x). Meskipun demikian, pada kenyataannya kinerja yang ditunjukkan oleh AGP 8x tidak benar-benar dua kali lebih tinggi dibandingkan AGP 4x, karena beberapa alasan teknis.
Selain faktor kinerja video yang lebih baik, alasan mengapa Intel mendesain AGP adalah untuk mengizinkan kartu grafis dapat mengakses memori fisik secara langsung, yang dapat meningkatkan kinerja secara signifikan, dengan biaya integrasi yang relatif lebih rendah. AGP mengizinkan penggunaan kartu grafis yang langsung mengakses RAM sistem, sehingga kartu grafis on-board dapat langsung menggunakan memori fisik, tanpa harus menambah chip memori lagi, meski harus dibarengi dengan berkurangnya memori untuk sistem operasi.
AGP memiliki beberapa teknik untuk mencapai transfer data yang lebih cepat:
·         AGP merupakan bus dengan 32 bit yang memiliki kecepatan rata-rata 66MHz (artinya pada 1 detik dapat mentransfer 32 bit (4 bytes) dari data sebanyak 66 juta kali). Kecepatan rata-rata transfer akan meningkat apabila menggunakan AGP2x, atau AGP4x.
·         Pada AGP bus tidak terdapat komponen lain, yang artinya graphic card tidak perlu berbagi bus dengan komponen lain. Sehingga graghic card dapat selalu beroperasi pada kapasitas yang maksimum.
·         AGP menggunakan pipelining untuk meningkatkan kecepatan. Pipelining mengatur data sehingga pengembalian data yang telah diproses menjadi lebih cepat. Graphic card akan menerima potongan-potongan data sebagai respon dari sebuah permintaan.
·         AGP menggunakan sideband addressing, yang memungkinkan graphics card untuk meminta dan memberikan (alokasi) informasi alamat dengan menggunakan delapan alamat tambahan yang terpisah dari bus 32 bit yang digunakan untuk transfer data.
AGP menyimpan pemetaan tekstur hanya sekali saja. Penyebabnya adalah salah satu komponen AGP yang disebut GART (Graphics Address Remapping Table). GART mengalokasikan pemetaan tekstur pada memori sistem, tetapi membuat CPU dan graphic card berpikir bahwa tekstur tersebut disimpan pada framebuffer. GART mungkin harus menyimpan bit-bit dan potongan-potongan tekstur dalam alamat yang berbeda-beda pada memori sistem, tapi semuanya itu dianggap sebagai satu potongan besar memori ke graphic card.
Berikut ini adalah contoh gambar aliran data pada bus AGP :
Gambar 2.0 diagram alir pada bus AGP


3.      Perbedaan Bus AGP dan Bus PCI
Perbedaan bus AGP dan bus PCI ada beberapa faktor, yaitu :
·         AGP dibuat berdasarkan bus PCI, tapi memiliki beberapa kemampuan yang lebih baik. Selain itu, secara fisik, logis dan secara elektronik, AGP bersifat independen dari PCI. Tidak seperti bus PCI yang dalam sebuah sistem bisa terdapat beberapa slot, dalam sebuah sistem, hanya boleh terdapat satu buah slot AGP saja.
·         Dari segi kecepatan, bus AGP empat kali lebih cepat dari bus PCI karena menggunakan pipelined, perhatikan table berikut :
AGP
PCI
Permintaan Pipelined
Tidak pipelined
Address/data de-multiplexed
Address/data multiplexed
Peak pada 533MB/s dalam 32 bits
Peak pada 133MB dalam 32 bits
Single target, single master
Multi-target, multi-master
Hanya Memory read/write
Link ke seluruh sistem
Antrian prioritas High/low
Tidak ada Antrian prioritas
Tabel 1.0 Perbedaan AGP dengan PCI
Bus PCI saat ini mendukung transfer data hingga 132 MB/s, dimana AGP (pada 66MHz) mendukung hingga 533 MB/s. AGP dapat melakukan ini karena kemampuannya untuk mentransfer data pada ujung naik dan turun 66MHz.
Pada tipe sistem berbasis PCI, pemetaan tekstur disimpan dua kali. Pertama, tekstur tersebut diambil dari hard drive dan disimpan ke memori sistem. Ketika pemetaan tekstur tersebut akan dipakai, dia akan diambil dari memori sistem ke CPU untuk diproses. Kemudian akan  dikembalikan melewati PCI bus ke graphic card dan disimpan pada framebuffer. Kesimpulannya, semua pemetaan tekstur akan disimpan dua kali yaitu satu oleh system dan satu lagi oleh graphic card. Perhatikan gambar berikut :

 Gambar 3.0 Cara kerja PCI dalam menyimpan textur


 w2qGambar 4.0 Cara kerja AGP dalam menyimpan textur

Dari kedua gambar terlihat sekali perbedaan antara bus PCI yang harus menyimpan dua kali sehingga CPU harus bekerja ekstra dan ukuran serta jumlah teksturnya sendiri terbatas oleh framebuffer dengan AGP yang hanya perlu sekali menyimpan data.
AGP memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan PCI karena memiliki angka clock yang lebih besar. Masih banyak kelebihan AGP misalnya kecepatan transfer. Sebagai contoh: clock normal pada bus PCI (33MHz) dapat menerima maksimal 132MB/detik. Walaupun angka ini terkesan besar, tapi masih sangat minim bila dibandingkan dengan permintaan kecepatan transfer beberapa game 3-D. Di sisi lain AGP2x (@66MHz) dapat mencapai kecepatan transfer puncak/maksimal 528MB/detik.


4.      KESIMPULAN
Ketika komputer menjadi semakin berorientasi grafis, generasi adapter grafis mulai mendorong batas PCI, sebuah bus dengan berbagi bandwidth. Hal ini menyebabkan perkembangan AGP, sebuah "bus" yang didedikasikan untuk grafik adapter.
Keuntungan utama dari AGP ke PCI adalah bahwa ia menyediakan jalur khusus antara slot dan prosesor daripada berbagi bus PCI. Selain kurangnya pertentangan untuk bus, point-to-point memungkinkan koneksi kecepatan clock yang lebih tinggi. AGP juga menggunakan pengalamatan sideband, yang berarti bahwa alamat dan data bus dipisahkan sehingga seluruh paket tidak perlu dibaca untuk mendapatkan informasi pengalamatan. Hal ini dilakukan dengan menambahkan ekstra delapan bus 8-bit yang memungkinkan graphics controller untuk mengeluarkan AGP baru permintaan dan perintah pada waktu yang sama dengan data AGP lainnya yang mengalir melalui 32 utama alamat / data (AD) baris. Hal ini mengakibatkan peningkatan AGP keseluruhan data.
Selain itu, untuk me-load tekstur, kartu grafis PCI harus menyalinnya dari sistem RAM ke framebuffer kartu, sedangkan kartu AGP mampu membaca tekstur langsung dari sistem RAM menggunakan Graphics Alamat remapping Tabel (Garr). Garr reapportions memori utama seperti yang diperlukan untuk penyimpanan tekstur, yang memungkinkan kartu grafis untuk mengakses mereka secara langsung. Jumlah maksimum memori yang tersedia untuk sistem AGP didefinisikan sebagai AGP aperture.
Dua alasan utama kartu grafis dengan interface PCI masih diproduksi adalah bahwa, pertama, mereka dapat digunakan dalam hampir semua PC karena sementara beberapa Motherboard dengan built-in adapter grafis kurang memiliki slot AGP hanya sedikit jika ada PC desktop modern kurangnya slot PCI. Kedua, pengguna dengan sistem operasi yang tepat dapat menggunakan beberapa kartu grafis PCI (atau beberapa kartu grafis PCI dalam kombinasi dengan satu kartu AGP) secara bersamaan - untuk memberikan berbagai macam output video (untuk digunakan oleh banyak layar). Ini hampir mustahil dengan AGP AGP 1.0 dan kartu 2,0, karena mereka tidak mendukung lebih dari satu AGP Master (video card) per AGP Target (chipset interface). AGP 3.0 tidak mendukung lebih dari satu AGP Master per AGP Target, tapi tetap saja beberapa PC motherboard dilengkapi dengan lebih dari satu slot AGP. Beberapa komputer kelas server mendukung slot AGP memiliki banyak dalam satu sistem: AlphaServer HP GS1280 telah sampai dengan 64 AGP slot, [3] yang AlphaServer ES80 sampai dengan 4 slot AGP, dan AlphaServer ES47 hingga 2 AGP slot.
Kemudian PCI juga menderita kelangkaan relatif dari jalur interupsi unik. Dengan hanya 4 baris interrupt (INTA / B / C / D), sistem dengan perangkat PCI banyak membutuhkan beberapa fungsi untuk berbagi jalur interupsi, rumit host-sisi mengganggu penanganan. Pengembang akhirnya menggunakan ekstensi 64-bit dan 66-MHz gabungan sebagai sebuah yayasan, dan, mengantisipasi kebutuhan masa depan, didirikan 66-MHz dan 133-MHz varian dengan bandwidth maksimum 532 MB / s dan 1064 MB / s masing-masing. Hasil bersama ini disampaikan sebagai PCI ke Interest Group PCI Khusus ( Special Interest Group dari Association for Computing Machinery ). Persetujuan berikutnya membuatnya menjadi salah satu standar terbuka adoptable oleh semua pengembang komputer. PCI merevisi PCI konvensional standar dengan menggandakan kecepatan clock maksimum (dari 66 MHz sampai 133 MHz) dan karenanya jumlah data yang dipertukarkan antara prosesor komputer dan peripheral. PCI Konvensional mendukung hingga 64 bit pada 66 MHz (meskipun apa pun di atas 32 ​​bit pada 33 MHz terlihat hanya pada sistem high-end) dan standar bus tambahan memindahkan 32 bit pada 66 MHz atau 64 bit pada 33 MHz. Jumlah maksimum teoritis pertukaran data antara prosesor dan peripheral dengan PCI adalah 1,06 GB / s, dibandingkan dengan 133 MB / s dengan standar PCI. PCI juga meningkatkan toleransi kesalahan dari PCI, yang memungkinkan, misalnya, kartu rusak akan reinitialized atau diambil offline.
Perbedaan paling mencolok dari keduanya adalah dari segi kecepatan dalam mentransfer data, yaitu AGP empat kali lebih cepat dari PCI, sehingga lebih mudah menterjemahkan kedalam kartu grafis, apalagi untuk game 3D, karena memang AGP lebih diorientasikan kedalam grafis video dalam sebuah komputer.


5.      DAFTAR PUSTAKA

[1.]  [Hwa93] Hwang, Kai., Advanced Computer Architecture : Parallelism, Scalability, Programmability, McGraw-Hill, 1993
[2.] Stallings, W., “Computer Organization and Architecture, 4th edition: Designing for Performance”, Prentice-Hall Inc., 1998.
[3.] Tanembaum, Andrew S., “Structured Computer Organization, 3rd edition”, Prentice-Hall International Editions, 1999.

Websites:
[c.]  id.wikipedia.org/wiki/Bus_sistem






















No comments:

Post a Comment

×
 
SANG-ILMU © 2011 sang-ilmu.blogspot.com. Supported by Mustafa and Tiwi